Senin, 14 Maret 2022

Penggunaan Aplikasi Kahoot dalam Pembelajaran Bahasa Arab bagi Mahasantri

Oleh : Ridha Rahmantannisa Ramadhani

PENDAHULUAN
Di era digital saat ini, digitalisasi telah memasuki ke dalam aspek kehidupan. Bahkan semua aktivitas manusia tidak akan pernah lepas dari sistem digital yang canggih. Perkembangan digital semakin pesat dengan adanya kehadiran berbagai aplikasi yang membantu dan menjadi media pembelajaran dengan sangat mudah. Media digital menyediakan akses yang sangat luas dan mudah dijangkau apabila berada di tempat yang mendukung dalam penggunaannya. Menurut Azhar Arsyad (2014) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru atau pendidik dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang telah disediakan di sekolah atau alat-alat yang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman upaya mencapai tujuan pengajaran yang efektif serta lebih efisien.

Media pembelajaran berbasis teknologi adalah salah satu alat bantu mengajar bagi pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran, meningkatkan kreatifitas peserta didik dan meningkatkan perhatian peserta didik dalam prosess pembelajaran. Dengan media, peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar, mendorong peserta didik  menulis, berbicara, dan berimajinasi (Fifit, 2020). Beberapa media yang berbasis teknologi terbagi menjadi beberapa bagian sebagaimana media pembelajaran pada umumnya yaitu visual, audio, dan audio visual. Salah satu contoh media berbasis teknologi adalah aplikasi Kahoot. Aplikasi Kahoot banyak digunakan di beberapa mata pelajaran salah satunya yaitu Bahasa Arab. 
Bahasa Arab merupakan bahasa yang digunakan dalam shalat, dan sebagai bahasa dua pedoman hidup yakni al-Quran dan hadits. Peranan Bahasa Arab sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan. Demikian juga orientasi mempelajari Bahasa Arab  pun  semakin  bertambah dari  orientasi  relegius  hingga  profesionalisme  dan  ekonomis (Hamidah, 2019). Bahasa asing ikut berperan andil dalam memajukan peradaban dunia, tidak hanya Bahasa Inggris melainkan juga dengan Bahasa Arab yang merupakan bahasa umat Islam yang jumlahnya hampir ada di seluruh penjuru dunia. 
Masa peradaban 21 yang serba memanfaatkan kecanggihan digitalisasi, maka di terapkanlah pembelajaran melalui aplikasi yang berbasis ICT dan games yakni aplikasi Kahoot. Kahoot merupakan platform hasil kolaborasi joint project antara Norwegian University of Technology and Sciencedengan Johan Brand dan Jamie Brooker sebagai inisiator. Kahoot memiliki dua alamat website https://Kahoot.com/ untuk guru dan https://Kahoot.it/ untuk peserta didik (Aprilia, 2019). Pengaplikasian aplikasi Kahoot dalam proses pembelajaran yang dilakukan cukup menarik minat dari berbagai kalangan untuk mempelajari Bahasa Arab. Pada kalangan yang telah mengenal pembelajaran Bahasa Arab tentunya ini bukanlah hal yang asing, berbeda hal dengan sebagian pelajar yang belum mengenal pembelajaran Bahasa Arab. Contohnya pelajar yang berasal dari lembaga negeri yang di dalam mata pelajaran lembaganya tidak meliputi Bahasa Arab. Dengan memanfaatkan kecanggihan digitalisasi, pembelajaran yang disajikan lebih kompleks baik secara metode dan strategi, sebagai tujuan untuk mempermudah daya tangkap dari peserta didik. Oleh sebab itu, dengan adanya kemajuan digital pada saat ini akan sangat membantu meningkatkan perhatian peserta didik khususnya dalam pembelajaran Bahasa Arab.
Perhatian besar yang ada pada setiap peserta didik akan membantu dalam proses pemahaman bahan ajar yang telah disajikan oleh pendidik. Hal ini berkaitan dengan psikologi pendidikan sebagaimana yang diungkapkan Suryabrata (2014) bahwa perhatian mampu memfokuskan tenaga psikis terhadapsuatu objek tertentu dan banyak sedikitnya kesadaran  yang  mengiringi suatu kegiatan  yang  dilaksanakan. Bentuk dari perhatian yang diberikan tentunya tidak hanya dari peserta didik. Seorang pendidik bahkan dituntut untuk memberikan respon balik dari perhatian yang telah dicurahkan peserta didik terhhadap penyampaiannya. Bentuk  perhatian  yang  diberikan beragam jenisnya seperti yang dijelaskan oleh Koyimah (2016) yaitu: (1) Memberikan bimbingan atau arahan, (2) Memberikan nasehat,  (3) Memberikan motivasi  dan reward,  (4) Memenuhi  kebutuhan belajar anak, (5) Pengawasan terhadap anak. Maka dari itu, peran psikologis sangat penting dalam proses interaksi pembelajaran.
Penggunaan aplikasi Kahoot sebagai media pembelajaran, evaluasi, bahkan dalam psikologi dalam suatu pembelajaran juga banyak diterapkan oleh beberapa peneliti. Penggunaan aplikasi ini dapat meningkatkan jiwa kompetitif dan kolaboratif anak dalam perilaku sosial di tengah masyarakat  (Fitri & Anisa, 2017) dan media ini dapat menumbuhkan minat belajar dikarenakan adanya inovasi, tampilan yang menarik sehingga membuat siswa lebih semangat dalam belajar yang pada akhirnya prestasi belajar siswa pun meningkat (Irwan, 2019). Selain itu, adanya inovasi pembelajaran interaktif  dengan cara menggunakan Kahoot yang dikolaborasikan dengan media questioning dapat meningkatkan kualitas pembelajaran (Ahmad & Muhammad, 2020).
Berdasarkan penelusuran yang peneliti temukan, beberapa karya ilmiah yang berkaitan dengan tema penelitian ini seperti penggunaan aplikasi Kahoot dalam mengukur motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Arab secara langsung  (Aulia & Dudung, 2020), lalu penelitian lain terkait dengan penggunaan aplikasi Kahoot ini dilakukan untuk melihat perbedaan respon peserta didik antara penyajian kuis klasik dan kuis Kahoot (Flaviana, 2018).
Berdasarkan dengan adanya realitas tersebut, peneliti terdorong untuk menganalisis bagaimana perhatian mahasantri terhadap pembelajaran Bahasa Arab dengan memanfaatkan aplikasi Kahoot. Fokus dari penelitian ini lebih mengarahkan terkait dengan pelaksanaan pembelajaran Bahasa Arab berbasis ICT dan permainan. Adapun jenis penelitian ini yaitu menggunakan pola deskriptif kualitatif.

 METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif atau qualitative research merupakan jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara kualitatif lainnya.( Farida, 2014). Sebagai penelitian dengan sifat kontekstual yang menjadikan manusia sebagai instrumen dan kemudian disesuaikan dengan situasi yang berkaitan dengan pengumpulan data yang bersifat kualitatif (Hidayah, 2017). Pendekatan deskriptif kualitatif ini cukup relevan digunakan dalam penelitian ini karena sesuai dengan fokus penelitian yang dilakukan kepada 15 (lima belas) mahasantri dan 3 (tiga) pengurus atau musyrif-musyrifah Ma’had Al-Jami’ah IAIN Palangka Raya.  Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu data primer dan sekunder. sumber data primer yang peneliti gunakan dalam penilitan ini berdasarkan hasil wawancara secara langsung kepada musyrif-musyrifah dan mahasantri Ma’had A-Jami’ah yang memenuhi standar sebagai sumber data yang meliputi (1) pengurus atau musrif/ah yang mengkoordinatori pelaksanaan pembelajaran bahasa arab di Ma’had Al-Jami’ah, (2) mahasantri yang aktif mengikuti proses pembelajaran yang diseenggarakan. Sumber data primer selanjutnya ialah melalui hasil dokumentasi. Adapun sumber sekunder digunakan peneliti bersumber dari jurnal, artikel, buku, ataupun dokumen-dokumen terkait yang mendukung dalam penelitian ini
Teknik penggalian data yang peneliti gunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam konteks penelitian ini, sumber data wawancara yang peneliti gunakan berasal dari informan yang terlibat aktif dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa arab di Ma’had Al-Jami’ah IAIN Palangka Raya. Dalam teknik wawancara ini meliputi 3 orang mahasiswa pengurus dan 15 orang mahasiswa yang aktif mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan aplikasi Kahoot  serta berdasarkan dari apa yang telah mereka awasi pada kegiatan Lisma’ di Ma’had Al-Jami’ah IAIN Palangka Raya.
Adapun teknik penggalian data selanjutnya yang digunakan oleh peneliti adalah melalui dokumentasi. Penggalian data melalui dokumentasi ini dilakukan bertujuan untuk dapat memperoleh bukti-bukti pendukung dan relevan digunakan dalam penelitian ini. Data dokumentasi ini seperti dokumentasi tertulis yang ada pada lembar pertanggungjawaban organisasi yang ada di Ma’had Al-Jami’ah IAIN Palangka Raya ataupun gambar, jurnal, artikel, dokumen-dokumen terkait.
Adapun tahapan analisis data yang dilakukan peneliti merupakan suatu proses penyusunan secara sistematis dan tersrtuktur dari hasil temuan data yang telah dikumpulkan. Menurut Miles dan Huberman (1984), aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif serta berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas dan mendapatkan hasil jenuh.  Beberapa teknik analisis data model Miles dan Huberman meliputi data reduction (pengumpulan data), data display (pemaparan data), dan conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan). Adapun tahapan dalam analisis yang peneliti lakukan diawali dengan pengumpulan data yang didapatkan menggunakan teknik pengumpulan data, kedua melakukan interpretasi atau memaparkan data yang berhasil dikumpulkan, dan tahap akhir adalah menarik kesimpulan dari hasil analisis yang dilakukan (Wahyudin, 2020) . Analisis yang sistematis ini dilakukan agar dapat menjawab fokus permasalahan dalam penelitian dan mendapatkan kesimpulan yang valid dan teruji secara ilmiah.


 HASIL PENELITIAN
Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Arab  di Ma’had Al-Jami’ah IAIN Palangka Raya
Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Ma‟had Al-Jami’ah merupakan salah satu Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) di Institut Agama islam negeri (IAIN) Palangka Raya yang didirikan sejak tahun 2012. Program kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ma‟had Al-Jami‟ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya mengacu kepada visi dan misi Ma’had Al-Jami’ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya yang merupakan kesatuan dari visi misi IAIN Palangka Raya yaitu “Tahun 2023 menjadi universitas Islam negeri terdepan, unggul, terpercaya dan berkarakter.” Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya sebagai perguruan tinggi agama Islam terbesar di provinsi Kalimantan Tengah diharapkan mampu memberikan layanan yang bermutu kepada penggunanya, sehingga dapat meningkatkan mutu layanan pendidikan, peningkatan kualitas lulusan di tengah-tengah masyarakat. Untuk mewujudkan layanan tersebut, berbagai upaya dilakukan dalam rangka meningkatkan moralitas dan akhlak mahasiswa, pembinaan keagamaan, peningkatan kemampuan bahasa asing (bahasa Arab dan bahasa Inggris), serta pengembangan keterampilan (Ernawati, 2020).
Ma’had Al-Jamiah merupakan pendidikan nonformal yang mempunyai visi “menjadi wadah pembinaan aqidah, penguatan ilmu-ilmu keislaman, pembentukan jiwa berkarakter, kreatif dan terampil berbahasa asing yang menjadi tempat mahasiswa baru IAIN Palangka Raya dan berupaya menciptakan mahasiswa berkarakter melalui berbagai peraturan dan kegiatan tertentu. Dalam rangka mewujudkan visi Ma’had Al-Jami’ah IAIN Palangka Raya maka diperlukan upaya dari UPT Ma’had Al-Jami’ah IAIN Palangka Raya berupa program dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran terhadap mahasiswanya (Imah, 2012).
Pembelajaran secara umum dapat diartikan sebagai segala aktifitas proses pendidikan yang meliputi belajar dan mengajar baik yang mencakup tentang perencanaan sampai tujuan untuk mendapatkan efektifitas pembelajaran. Pembelajaran terkait dengan bagaimana (how do) membelajarkan siswa atau bagaimana membuat siswa dapat belajar dengan mudah dan terdorong oleh kemauannya sendiri untuk mempelajari apa (what to) yang teraktualisasikan dalam kurikulum sebagai kebutuhan (needs) peserta didik (Fitriani, 2019).
prinsip-prinsip dalam pelaksanaan pembelajaran berdasarkan teori yang dikembangkan oleh Beni Ahmad Saebeni (Fitriani, 2019) sebagai berikut:
Prinsip Kesiapan (Readiness) 
Kesiapan belajar adalah kondisi fisik-psikis (jasmani-mental) individu yang memungkinkan subjek dapat melakukan belajar. Biasanya, kalau beberapa taraf persiapan belajar telah dilalui peserta didik maka ia siap untuk melaksanakan suatu tugas khusus. Peserta didik yang belum siap melaksanakan suatu tugas dalam belajar akan mengalami kesulitan atau malah putus asa tidak mau belajar. Kesiapan belajar meliputi kematangan dan pertumbuhan fisik, psikis, inteligensi, latar belakang pengalaman, hasil belajar, motivasi, persepsi dan faktor-faktor lain yang memungkinkan seseorang dapat belajar.
2. Prinsip Motivasi (Motivation)
Motivasi dapat diartikan sebagai tenaga pendorong atau penarik yangmenyebabkan tingkah laku kea rah suatu tujuan tertentu. Ada tidaknyamotivasi dalam peserta didik dapat diamati dari tingkah lakunya. Berikuttanda-tanda bila seorang peserta didik memiliki motivasi:
Bersungguh-sungguh, menunjukkan minat, mempunyai perhatian dan rasa ingin tahu yang kuat untuk ikut serta dalam kegiatan belajar.
Berusaha keras dan memberikan waktu yang cukup untuk melakukankegiatan belajar
Terus bekerja sampai tugas-tugas belajar terselesaikan
3. Prinsip Perhatian
Dalam proses pembelajaran, perhatian merupakan faktor yang besar pengaruhnya. Apabila peserta didik memiliki perhatian yang besar mengenaimateri yang disajikan atau dipelajari, peserta didik dapat memilih stimuliyang relevan untuk diproses lebih lanjut.
4. Prinsip Persepsi
Untuk membentuk persepsi yang akurat mengenai stimuli yang diterimaserta mengembangkannya menjadi suatu kebiasaan, perilaku ada latihan-latihandalam bentuk dan kondisi situasi yang bermacam-macam agarpeserta didik tetap dapat mengenal pola stimuli tersebut, meskipun disajikandalam bentuk yang berbeda.
5. Prinsip Retensi
Retensi adalah apa yang tertinggal dan dapat diingat kembali setelahseseorang mempelajari sesuatu. Menurut Thomburg ada beberapa hal yangdapat meningkatkan retensi belajar peserta didik, diantaranya:
Isi pembelajaran yang bermakna.
Benda yang jelas/kongkret
Pembelajaran yang bersifat konseptual atau serangkaian kata.
6. Prinsip Transfer
Transfer merupakan suatu proses dimana sesuatu yang pernah dipelajari, dapat mempengaruhi proses dalam mempelajari sesuatu yang baru. Dengan demikian, transfer berarti pengaitan pengetahuan yang sudah dipelajari dengan pengetahuan yang baru dipelajari. Pengetahuan atau keterampilan yang diajarkan di sekolah selalu diasumsikan atau diharapkan dapat dipakai untuk memecahkan masalah yang dialami dalam kehidupan atau dalam pekerjaan yang dihadapi kelak. Transfer belajar atau transferlatihan berarti aplikasi atau pemindahan pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, sikap, atau respon-respon lain dari suatu situasi ke dalam situasi yang lain.
Salah satu kegiatan pembelajaran yang ada di dalam Ma’had Al-Jami’ah pembinaan kemampuan berbahasa asing baik itu bahasa Arab dan bahasa Inggris. Masing-masing bidangnya telah memiliki program harian, mingguan bahkan bulanan yang membantu mahasantri dalam menerapkan penggunaan bahasa asing tersebut di dalam kegiatan sehari-hari. Kegiatan bulanan yang diterapkan pada mahasantri salah satunya adalah program Lisma’ (Listening wa Istima’). Program ini di laksanakan sebanyak dua kali pertemuan dalam sebulan dengan tujuan agar mahasantri menguasai bidang keterampilan mendengarkan, terutama di dalam bahasa Arab. Istima'  merupakan  salah  satu  dari  4  seni  bahasa  arab:  mendengar,berbicara,  membaca  dan  menulis.  Sebagaimana  yang  dilakukan  pertamakali   oleh   seorang   anak   kecil   adalah   istima’ (Qomi, 2018). Oleh karena itu, penting untuk menguasai keterampilan mendengarkan dalam pembelajaran bahasa Arab.
Lisma’ (Listening wa Istima’) merupakan kegiatan mendengarkan yang dirancang untuk memperkaya kosa kata, memahami kalimat-kalimat dalam bahasa Arab maupun bahasa Inggris melalui lirik lagu dan film singkat yang telah disediakan oleh musyrif-musyrifah divisi kebahasaan. Kegiatan ini dilaksanakan di halaman ma’had al-jami’ah Palangka Raya dengan durasi 60 menit dimulai setelah sholat isya’ berjama’ah. Kegiatan ini diikuti langsung oleh mahasantri putra maupun putri dan melibatkan peran musyrif-musyrifah sebagai tutor bahasa Arab maupun Inggris. Kegiatan ini dibentuk bertujuan agar mahasantri mampu meluangkan waktu sejenak untuk sekedar menyimak dan menonton tayangan yang disajikan agar membantu merasakan relaksasi di tengah kesibukan kuliah dan kegiatan ma’had lainnya.
Di samping hal itu, selain program ini diadakan karena melihat minimnya pengetahuan mahasantri dalam menguasai kosa kata (mufrodat), mahasantri sulit berinteraksi antara satu sama lain dengan bahasa Arab dikarenakan pengetahuan dasar mereka dalam berbahasa Arab masih sangat dasar. Hal ini dilihat dari latar belakang pendidikan mereka yang berbeda-beda. Maka dari itu, para musyrif-musyrifah berinisiatif mengadakan kegiatan yang menyenangkan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, yaitu kegiatan Lisma’ (Listening wa Istima’) menggunakan aplikasi Kahoot. Guru mengatakan bahwa dalam menyampaikan materi dengan membacakan kosakata-kosakata baru, kemudian diikuti oleh peserta didik. Selanjutnya, meminta peserta didik untuk mencatatnya, sehingga kosakata baru yang diajarkan kurang bisa dipahami atau diingat dalam ingatan mereka dan peserta didik menjadi mudah lupa terhadap materi yang dipelajari (Noriada, 2020). Dengan begitu, para musyrif-musyrifah divisi kebahasaan memanfaatkan aplikasi berbasis ICT dan permainan dalam pembelajaran. Hal itu digunakan untuk memudahkan mahasantri dalam menguasai bahasa Arab sedikit demi sedikit dengan melihat dan mendengarkan langsung apa yang telah disajikan dalam kegiatan tersebut.
Penggunaan melalui Aplikasi Kahoot 
Kahoot merupakan aplikasi online yang bersifat interaktif yang dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran di sekolah, ditampilkan dalam bentuk game online berupa kuis. Kahoot menyediakan alternatif menampilkan evaluasi pembelajaran melalui permainan yang menyenangkan. Kahoot merupakan salah satu media pembelajaran berbasis hypermedia, yang mana bisa memuat teks, foto, audio, video maupun grafis komputer ( Hartanti, 2019). Kahoot diresmikan pada bulan September tahun 2013 (Wikipedia). 
Cara kerja aplikasi ini adalah game based learning atau permainan. Maksudnya adalah melibatkan partisipasi aktif antara peserta didik dengan rekan belajarnya melalui kompetisi terhadap pembelajaran yang sedang atau telah berlangsung. Desain utama game pada Kahoot adalah permainan kelompok, walaupun demikian juga dapat dimainkan secara individu (Fitryanisa dan Sonia, 2019).
Dalam pembuatan bahan pembelajaran dengan media Kahoot, ada beberapa langkah yang menjadi unsur penting dalam proses pembuatannya. 
1. Pembuatan Kuis Kahoot dengan Lirik lagu berbahasa Arab
Kuis Kahoot yang dibuat dengan lirik lagu melalui beberapa proses tahapan. Tahapan tersebut meliputi, (1) Menentukan lagu yang liriknya terdiri dari bahasa Arab (2) Mengosongkan lirik yang dipilih menjadi kunci jawaban (3) Membuka website Kahoot yaitu atau. Klik sign up sebelah kanan bagian atas atau klik sign up for free pada sisi kiri. Lalu, jika sudah tampak opsi yang tertera maka pilih bagian as a teacher dan klik. Tentukan akun yang akan digunakan, bisa berupa akun e-mail dan g-mail bahkan akun microsoft. (4) Jika telah selesai, maka klik create di bagian pojok kanan atas hingga muncul tiga opsi, berupa quiz, jumble, dan survey. (5) Kemudian buat dan masukkan pertanyaan yang telah ditentukan. (6) Jika sudah, jangan lupa klik save agar tersimpan. (7) Untuk memulai game bersama-sama, maka bagikan PIN yang telah didapatkan kepada mahasantri dengan klik bagian My Kahoot dan tentukan kuis yang akan dibagikan dan setelah itu klik bagiann Play. (8) Akan muncul pilihan antara classis atau team mode, silahkan pilih salah satunya. Jika para mahasantri telah memakai PIN secara menyeluruh, tahap selanjutnya adalah klik start untuk memulai kuis yang menyenangkan. Demi mempermudah mahasantri dalam proses pelaksanaan kuis, maka perlihatkan soal sambil memutar lagu yan telah ditentukan pada tahap awal tadi dengan menggunakan LCD (Liquid Crystal Display) proyektor dan pengeras suara berupa sound music.
2. Pembuatan Kuis Kahoot dengan Pemutaran Film berbahasa Arab
Dalam pembuatannya, tidak jauh berbeda dengan tahapan dalam membuat kuis dengan lirik lagu. Perbedaan dari tahapan ini hanya terletak pada bagian akhir dalam menyajikan dan memperlihatkan kuis kepada mahasantri. Dalam proses pelaksanaan kuis, mahasantri akan menyaksikan film terlebih dahulu. Pemutaran film hanya satu kali putaran.  Mereka dianjurkan untuk menulis kalimat-kalimat yang termasuk ke dalam ibarat-ibarat ataupun kalimat unik lainnya. Kemudian, jika film telah selesai diputar maka barulah melakukan  kuis yang telah disajikan dengan menebak kosa-kata atau potongan kalimat yang sesuai.  
Pada kuis ini menggunakan LCD (Liquid Crystal Display) proyektor dan pengeras suara berupa sound music yang sengaja dipersiapkan untuk mempermudah mahasantri dalam melaksanakan kuis Kahoot. Aplikasi Kahoot akan mudah diaplikasikan jika terdapat beberapa alat atau fasilitas penunjang pembelajaran lainnya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Rudi Sofyan (2016) bahwasanya fasilitas teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang berada di Sekolah Dasar telah cukup memadai, seperti komputer, laptop, printer, LCD projector, speaker, dll. Dengan begitu tidak menutup kemungkinan lembaga lain seperti Ma’had Al-Jami’ah dalam memiliki fasilitas teknologi tersebut yang tentunya sudah menjadi keharusan adanya inventaris di suatu lembaga.
3. Memainkan Kuis Kahoot 
Ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan dalam memainkan kuis Kahoot yaitu (1) membuka website Kahoot yang telah diberitahukan ataupun bisa langsung mengunduh aplikasi tersebut melalui playstore. (2) Enter PIN  di kolom yang telah terlihat, lalu masukkan nama masing-masing. (3) Perangkat utama pengajar akan menampilkan beberapa pertanyaan yang harus dijawab mahasantri. (4) Lalu, mahasantri dapat mengisi jawaban dari pertanyaan tersebut dengan jangka waktu yang telah ditentukan. (5) Mahasantri yang menjawab dengan cepat dan tepat maka akan menjadi urutan teratas dalam layar perolehan nilai dan peringkat. (6) Terakhir, musyrif-musyrifah mampu menyimpan hasil jawaban dari masing-masing mahasantri di google drive atau langsung mengunduh langsung dalam bentuk spreetsheet sebagai bahan acuan evaluasi penilaian. 
Strategi yang digunakan oleh musyrif-musyrifah dalam proses meningkatkan perhatian mahasantri di dalam pembelajaran adalah dengan cara memberikan reward bagi peringkat teratas terhitung dari peringkat satu hingga tiga. Reward yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas kompetisi antara mahasantri satu dengan yang lainnya. Hal tersebut mendorong kemauan dan semangat mahasantri dalam pertemuan kegiatan lisma’ yang selanjutnya. Reward atau hadiah adalah bentuk penghargaan. Pemberian  penghargaan sangat berpengaruh  terhadap  motivasi  belajar  siswa seperti  siswa  akan  semakin  giat  belajar  demi mendapatkan nilai  yang terbaik, bersaing antar siswa  untuk  berprestasi,  dan  tentunya   yang tidak  kalah  penting  yaitu  supaya  mendapatkan suatu   penghargaan (R. Karine & S. Rachmad, 2020).

KENDALA DAN HAMBATAN PEMBELAJARAN
Tahap pelaksanaan pembelajaran merupakan tahap perealisasian dari hasil perencanaan yang matang dan pada tahap ini akan menentukan sukses atau tidaknya kegiatan belajar mengajar yang dilakukan. Menurut Salirawati (2014) pembelajaran yang merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdapat berbagai komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga pada tahap pelaksanaan proses pembelajaran harus diorganisasikan sebaik mungkin dengan perencanaan serta persiapan yang matang dan terukur, sehingga pada tahap pelaksanaan pembelajaran berlangsung akan meminimalisir terjadinya hambatan atau kendala diluar perencanaan.
Berdasarkan hasil temuan data yang dilakukan oleh peneliti, tahap perencanaan dan persiapan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh divisi kebahasaan Ma’had Al-Jami’ah meliputi penyediaan fasilitas belajar, membuat kuis Kahoot dengan materi dari lirik lagu dan film, mengarahkan cara memainkan kuis Kahoot kepada mahasantri, menyediakan hadiah, hingga dana yang diperlukan.  Dari hasil penelusuran tersebut, peneliti menemukan bahwa divisi kebahasan Ma’had Al-Jami’ah cukup baik dalam proses perencanaan pembelajaran yang akan dilakukan. Hal tersebut dibuktikan dengan penyedian materi ajar, media, serta komponen lainnya yang mendukung proses pembelajaran yang akan dilakukan menghasilkan kesiapan serta persiapan yang matang oleh divisi kebahasan Ma’had Al-Jami’ah. 
Temuan selanjutnya peneliti berhasil mendapatkan data bahwa pada tahap pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan media pembelajaran Kahoot secara  menyeluruh memberikan dampak yang baik bagi mahasantri. Hal tersebut dibuktikan adanya media pembelajaran dengan aplikasi Kahoot membantu mahasantri dalam memahami banyak kosa kata, penyusunan kalimat yang tepat serta memahami bagaimana pelafalan bahasa Arab yang baik. Dengan sistem pembelajaran yang interaktif antara pengajar dan peserta didik,  membantu berjalannya proses pembelajaran dengan menyenangkan dan kompetitif. Selain itu, dengan memanfaatkan aplikasi Kahoot tersebut mampu menarik perhatian mahasantri dan mempermudah dalam evaluasi pembelajaran bahasa Arab bagi musyrif-musyrifah divisi kebahasaan yang merupakan tenaga pengajar internal Ma’had Al-Jami’ah IAIN Palangka Raya. Selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Aprillia dan Muzakki (2019), bahwa penggunaan Kahoot sebagai media pembelajaran berbasis digital game based learning mampu mengoptimalkan dan meningkatkan motivasi peserta didik serta memudahkan proses evaluasi pembelajaran. Dari beberapa temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan Kahoot dalam pembelajaran yang dilakukan oleh divisi kebahasaan Ma’had Al-Jamiah efektif dan efisien.
Dalam pelaksanaan penerapan aplikasi Kahoot yang dilakukan oleh divisi kebahasaan Ma’had Al-Jamiah masih terdapat beberapa kendala yang menjadi penghambat dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Hasil penggalian data yang dilakukan peneliti, ditemukan ketidakstabilan koneksi jaringan Wifi (Wireless Fidelity) dikarenakan penggunaan yang dilakukan secara bersamaan. Ketidakstabilan koneksi jaringan Wifi dalam proses pembelajaran ini menjadi hambatan yang sangat berpengarus dalam proses kegiatan belajar yang dilakukan, sehingga memerlukan penyediaan fasilitas yang mendukung. Ketidakstabilan koneksi jaringan ini menjadi masalah yang cukup banyak ditemui oleh para pendidik ataupun lembaga pendidikan dalam pelaksanaan pembelajaran yang memanfaatkan internet. Hal tersebut termuat di dalam hasil penelitan Handayani (2020) bahwa kendala ketidakstabilan koneksi jaringan ini menjadi masalah yang masih kerap kali dijumpai dalam proses pembelajaran daring. 
Hambatan selanjutnya yaitu dari pemaparan materi menggunakan LCD (Liquid Crystal Display) atau projektor dengan sorotan cahaya latar yang terlalu kecil sehingga para mahasantri yang berada di posisi belakang tidak terlalu jelas untuk melihat kuis yang disajikan. Dari hambatan yang dihadapi oleh divisi kebahasaan Ma’had Al-Jami’ah tersebut, membuktikan bahwa perlu adanya perhatian dan pembenahan serta penyediaan yang lebih baik terhadap segala fasilitas yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Hal tersebut perlu dilakukan untuk dapat mencapai tujuan dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang lebih baik.
Pada proses pelaksanaan pembelajaran yang diselenggarakan di Ma’had Al-Jami’ah mahasantri sangat antusias dan menikmati dengan proses kegiatan belajar tersebut. Temuan data yang telah peneliti peroleh, antusias belajar mahasantri tersebut didorong dengan adanya semangat kompetitif satu sama lain dalam pembelajaran yang dilakukan sehingga memotivasi para mahasantri untuk mendapatkan peringkat teratas pada kuis Kahoot. Sebagai salah satu metode untuk meningkatkan stimulus semangat belajar mahasantri,  apresiasi selalu diberikan oleh divisi kebahasan dengan cara memberikan hadiah atau reward bagi peraih peringkat teratas yaitu peringkat 1 sampai dengan 3. Seperti yang termuat dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2018), bahwa pemberian reward dalam proses pembelajara menyangkut aspek-aspek menghargai diri sendiri dan penghargaan dari orang lain, sehingga para pendidik atau guru diharapkan untuk selalu memperhatikan serta menghargai setiap perkembangan atau kemajuan dari peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan beberapa temuan tersebut, membuktikan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa arab dengan pemanfaatan aplikasi kahoot tersebut sangat memperhatikan peningkatan minat belajar mahasantri untuk tetap mempertahankan daya saing dalam belajar dengan metode pemberian reward pada proses pembelajaran yang dilakukan.
Temuan data yang didapat dalam proses pelaksanaan, metode, strategi, pendekatan dan apapun yang berkaitan dengan kegiatan Lisma’ (Listening wa Istima’) yang diselenggarakan di Ma’had Al-Jamiah, IAIN Palangka Raya begitu dipertimbangan yang matang. Pertimbangan-pertimbangan tersebut dilakukan demi terlaksananya kegiatan dengan baik dan lancar. Dimulai dari tahap persiapan, proses pelaksanaan, hingga evaluasi pembelajaran termuat dalam perencanaan yang dilakukan oleh pihak pimpinan internal Ma’had Al-Jami’ah dengan para divisi kebahasaan yang menjadi eksekutor untuk merealisasikan serta mengimplementasikan rencana yang telah disusun dan dibuat. Dalam konteks manajemen, sukses dan tidaknya sebuah pelaksanaan kegiatan yang akan diselenggarakan didasari oleh perencanaan yang detil dan efisien. Dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh (Makmur, 2021) bahwa manajemen yang baik meliputi inovasi perencanaan, tahap pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi pembalajaran akan menentukan kualitas pembelajaran yang efektif bagi peserta didik. Sehingga dalam pelaksanaan kegiatan Lisma’ yang diselenggarakan di Ma’had Al-Jamiah IAIN Palangka Raya sudah sesuai dengan teori manajemen yang tidak hanya sebatas terfokus pada penyelenggaraannya saja, namun juga memperhatian segala aspek yang berkaitan dengan proses pelaksanaan kegiatan Lisma’ mulai dari perencanaan, tahap pelaksanaan, dan evaluasi.
Berdasarkan penggalian data, pengajaran bahasa Arab dalam kegiatan Lisma’ (Listening wa Istima’) yang adakan di Ma’had Al-jamiah yang dibina langsung oleh pihak internal Ma’had Al-Jami’ah tidak melibatkan pihak eksternal, karena SDM dari lingkup Ma’had Al-Jami’ah memiliki kompetensi yang memenuhi standar dalam proses penyelenggaraan kegiatan tersebut. Mulai dari pengawas kegiatan serta pemandu kegiatan yang di lakukan oleh musyrif-musyrifah Ma’had Al-Jami’ah IAIN Palangka Raya. Kegiatan Lisma’ (Listening wa Istima’) merupakan event yang sangat dinantikan para mahasantri di setiap pekannya, karena kegiatan tersebut dilaksanakan hanya dua kali dalam sebulan. Goals  yang telah tercapai dari kegiatan tersebut adalah besarnya perhatian mahasantri dalam mengikuti kegiatan Lisma’ (Listening wa Istima’) yang membuat mahasantri banyak mengeksplor pengetahuan seputar bahasa Arab baik dari keterampilan mendengarkan dan menulis, dari segi kosa kata, lahjah atau dialek bahasa Arab, serta penyusunan kalimat bahasa Arab yang baik dan benar. Sehingga dari paparan temuan data tersebut membuktikan bahwa pelaksanaan kegiatan Lisma’ yang diselenggarakan di Ma’had Al-Jami’ah IAIN Palangka Raya sudah cukup berjalan dengan baik.

KESIMPULAN
Pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab  pada kegiatan Lisma’ (Listening wa Istima’) di Ma’had Al-Jami’ah IAIN Palangka Raya dengan menggunakan aplikasi Kahoot berbasis game based learning atau permainan menggunakan tiga tahapan penting. Tahapan tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan tahap evaluasi atau penilaian. Pada tahap perencanaan, divisi kebahasaan Ma'had Al-Jami'ah menyusun serta mempersiapkan segala kebutuhan yang berkaitan dengan keberlangsungan pelaksanaan pembelajaran, yang meliputi bahan ajar, media ajar, dan perangkat pendukung lainnya. Kemudian pada tahap pelaksanaan yang dimulai dari pengarahan permainan, pemaparan materi, hingga interaksi yang dilakukan pada saat melakukan kuis cukup berjalan dengan baik. Terakhir pada tahap evaluasi atau tahap penilaian dari proses pembelajaran yang diselenggarakan, perolehan nilai akhir dan peringkat dalam kegiatan pembelajaran menjadi parameter yang digunakan dalam proses penilaian. Dari evaluasi tersebut juga ditemukan adanya kendala yang masih sering terjadi dalam proses pembelajaran yang bersumber dari penyediaan fasilitas dan gangguan jaringan. Sehingga dalam pelaksanaan nya, pembelajaran bahasa Arab  pada kegiatan Lisma’ di Ma’had Al-Jami’ah IAIN Palangka Raya dengan menggunakan aplikasi Kahoot berbasis game based learning masih memerlukan beberapa perbaikan dan pembenahan.
Pembelajaran Bahasa Arab dengan menggunakan media interaktif dan inovatif merupakan sebuah daya tarik tersendiri. Besarnya perhatian peserta didik dalam mengikuti pembelajaran yang bervariatif memudahkan tenaga pendidik dalam melakukan pengajaran. Selain itu, tenaga pendidik harus memberikan umpan balik yang telah diberikan oleh peserta didik agar pembelajaran berjalan sebagaimana yang telah direncanakan meskipun ada sebagian kecil tidak dapat mengikuti secara maksimal. Salah satu feedback seorang tenaga pendidik ialah mengapresiasi hasil yang telah dicapai oleh peserta didik dalam proses pembelajaran. Bentuk pengapresiasian tersebut contohnya ialah seperti pemberian reward atau hadiah.

DAFTAR PUSTAKA
Aprilia Riyana Putri dan Muhammad Alie Muzakki. 2019. Implemetasi Kahoot Sebagai Media Pembelajaran Berbasis Digital Game Based Learning Dalam Mengahadapi Era Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional “Penguatan Muatan Lokal Bahasa Daerah sebagai Pondasi Pendidikan Karakter Generasi Milenial” Kudus, 20 Maret 2019.
Arsyad, Azhar. 2014.  Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Damanhuri. 2020. Student Learning Motivation in the Pandemic Time Covid-19. Prosiding
Darmalaksana, Wahyudin. 2020. Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka dan Studi Lapangan. Jurnal Pre- print Digital Library, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Ernawati. 2020. Managemen Program TahfidzAl-Qur’an Ma’had Al-Jami’ah Putri (IAIN) Palangka Raya.Skripsi.Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri: Palangka Raya.
Estika, Rini. 2017. Pelaksanaan Pembinaan Keagamaan Mahasiswa di Ma’had Al-Jami’ah Putri IAIN Palangka Raya. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri: Palangka Raya.
Fadilah Khomsah, Ahmad. Imron, Muhammad. 2020. Pembelajaran Bahasa Arab Melalui Kolaborasi Metode Questioning dan Media Kahoot. Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Ilmiah, Vol. 5 ( 1 ).
Fitriani, Anisya. 2019. Implementasi Pembelajaran yang Efektif bagi Siswa Madrasah Ibtida’iyah. Ar-Riayah: Jurnal Penidikan Dasar, 3(1)
Fitryanisa, Azimah. S.M. 2019. Media Pembelajaran Kahoot dalam Pembelajaran Bahasa Arab di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III: HMJ Jurusan Sastra Bahasa Arab, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.
Hamidah. 2019.Arabic Language:Between Learning Necessity and Responsibility.Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa Arab IAIN Palangka Raya, 7 (1).
Hartanti, Dwi. 2019. Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dengan Media Pembelajaran Interaktif Game Kahoot Berbasis Hypermedia. Prosiding Seminar Nasional: Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0. 
Hidayah, Fatihatul. 2017. Peran Manajemen Dakwah Dalam Kegiatan Keagamaan Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum 2 Bonto Parang Kabupaten Jeneponto, ( Skripsi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar)
Irwan. 2019. Efektifitas Penggunaan Kahoot! untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa [Effectiveness of Using Kahoot! to Improve Student Learning Outcomes]. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang, Jl. Prof.Dr.Hamka, Air Tawar, Padang, Indonesia. Pedagogia: Jurnal Pendidikan, Vol. 8 (1).
Jauhari, Q.M. 2018. Pembelajaran Maharah Istima’ di Jurusan PBA UIN Maulana Malik Ibrahim. Jurnal Tarbiyatuna, 3(1)
Koyimah, Eliyana. 2016. Hubungan Perhatian Orang Tua  dengan Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas  V    SD  N  Gugus  Ki  Hajar  Dewantara  Kabupaten  Semarang. Skripsi.  Tidak diterbitkan. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang: Semarang
Kusumastuti, Flaviana Siwi. 2018. Perbedaan Respon Siswa terhadap Penggunaan Kuis Klasik dan Kuis Kahoot. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma: Yogjakarta.
Lina Handayani. 2020. Keuntungan, Kendala dan Solusi Pembelajaran Online Selama Pandemi Covid-19 : Studi Ekploratif di SMPN 3 Bae Kudus. Journalindustrial Engineering& Management Research( Jiemar), Vol.  1 No. 2.
Makalah disampaikan dalam Workshop Strategi Pembelajaran Mahasiswa Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga di PPPG Kesenian pada tanggal 14 Juni 2005.
Muhammad Yusuf Hidayat. 2018. Hubungan Kebutuhan Penghargaan (Esteem Needs) Dan Kompetisi Dalam Belajar (Learning Of Competition) Dengan Kreativitas Belajar Fisika Siswa Mts Madani Alauddin Pao- Pao Kabupaten Gowa. Jurnal UIN Alauddin Makassar, Vol. 07, No. 01.
Noriada, Jasmani, Wahdah N. , 2020. Sing With Play :Apakah efektif untuk Meningkatkan Penguasaan Mufradath Bahasa Arab Siswa?. Proceeding NATHLA : al-Nadwah al-‘Alamiyyah fi Ta’lim al- Lughah al- ‘Arabiyyah (International Conference on Arabic Languange Teaching)
Nugrahani, Farida. 2014. Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa. Solo: Cakra Books.
Rofiarti, Fitri. 2017. TIK untuk AUD: Penggunaan Platfroom: “Kahoot!” dalam Menumbuhkan Jiwa Kompetitif  dan Kolaboratif Anak.. PEDAGOGI: Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini.
Riyana, Aprilia. 2019. Implementasi Kahoot sebagai Media Pembelajaran Berbasis Digital Game Based Learning dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional, Universitas Muria Kudus, 1-7.
Rizkita, Karine & R.S. Rachmad. 2020. Bentuk Penguatan Pendidikan Karakter pada peserta didik dengan penerapan Reward dan Punishment. Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Malang. 20 (2)
Suryabrata, Sumadi. 2014. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Rajawali Pers.
Syukri, Makmur. 2021. Inovasi Manajemen Pembelajaran Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Islam Bagi Siswa Di Man Batubara. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, Vol: 10/No: 01.
Tusholikha, Imah. 2012. Kegiatan Ma’had Al-Jami’ah Putri (IAIN) PALANGKA RAYA. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri: Palangka Raya.
Utami, Aulia Karima Zuhda. 2020. Pengaruh Penggunaan Aplikasi Kahoot terhadap Motivasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Kebumen. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogjakarta.
Wikipedia. Kahoot! (Online) http://en.m.wikipedia.org diakses pada tanggal  12 Oktober 2020.
Yudiawan, Agus. 2020. BELAJAR BERSAMA COVID 19: Evaluasi Pembelajaran Daring Era Pandemi di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, Papua Barat. Al-Fikr:Jurnal  Pendidikan Islam, 6 (1).

Penggunaan Aplikasi Kahoot dalam Pembelajaran Bahasa Arab bagi Mahasantri

Oleh : Ridha Rahmantannisa Ramadhani PENDAHULUAN Di era digital saat ini, digitalisasi telah memasuki ke dalam aspek kehidupan. Bahkan semu...